Sunday 4 June 2017

Destilasi Larutan Binär Optionen


Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan atau didefinisikan juga teknik pemisahan kimia yang berdasarkan perbedaan titik didih. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat Yang Memiliki Titik Didih Lebih Rendah Akan Menguap Lebih Dulu. Metode ini merupakan termasuk Einheit operasi Kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan Masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Modell ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. 1. Distilasi berdasarkan prosesnya terbagi menjadi dua, yaitu. ein. Distilasi kontinyu b. Distilasi Batch 2. Berdasarkan Basis tekanan operasinya terbagi menjadi tiga, yaitu. ein. Distilasi atmosferis b. Distilasi vakum 5. Refluks destruksi 6. Destilasi kering Destilasi sederhana atau destilasi biasa adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu Campuran Dapat Dipisahkan Dengan Destilasi Biasa Ini Untuk Memperoleh Senyawa Murninya. Senyawa 8211 senyawa yang terdapat dalam campuran akan menguap pada saat mencapai titik didih masing 8211 masing. Gambar Alat Destilasi Sederhana Gambar di atas merupakan alat destilasi atau Yang Krankheits-Destilator. Yang terdiri dari thermometer, labu didih, stahlkopf, pemanas, kondensor, dan labu penampung destilat. Thermometer Biasanya digunakan untuk mengukur suhu uap zat cair yang didestilasi selama proses destilasi berlangsung. Seringnya Thermometer Yang Digunakan Harus Memenuhi Syarat: a. Berskala Suhu Tinggi Yang Diatas Titik Didih Zat Cair Yang Akan Didestilasi. B. Ditempatkan pada labu destilasi atau Stahlkopf dengan ujung atas Reservoir HE sejajar dengan pipa penyalur uap ke kondensor. Labu didih berfungsi sebagai tempat suatu campuran zat cair yang akan didestilasi. Stahlkopf berfungsi sebagai penyalur uap atau gas yang akan masuk ke alat pendingin (kondensor) dan biasanya labu destilasi dengan leher yang berfungsi sebagai stahl kopf. Kondensor memiliki 2 celah, yaitu celah masuk dan celah keluar yang berfungsi untuk aliran uap hasil reaksi dan untuk aliran Luft keran. Pendin yang digunakan biasanya adalah luft yang dialirkan dari dasar pipa, tujuannya adalah agar bagian dari dalam pipa lebih lama mengalami kontak dengan luft sehingga pendinginan lebih sempurna dan hasil yang diperoleh lebih sempurna. Penampung destilat bisa berupa erlenmeyer, labu, ataupun tabung reaksi tergantung pemakaiannya. Pemanasnya juga dapat menggunakan penangas, ataupun mantel listrik yang biasanya sudah terpasang pada destilator. Pemisahan senyawa dengan destilasi bergantung pada perbedaan tekanan uap senyawa dalam campuran Tekanan uap campuran diukur sebagai kecenderungan molekul dalam permukaan cairan untuk berubah menjadi uap Jika suhu dinaikkan, tekanan uap cairan akan naik sampai tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer Pada keadaan itu cairan akan mendidih Suhu pada saat tekanan uap cairan sama dengan tekanan uap atmosfer krankheit titik didih. Cairan yang mempunyai tekanan uap yang lebih tinggi pada suhu kamar akan mempnyai titik didih lebih rendah daripada cairan yang tekanan uapnya rendah pada suhu kamar. Jika campuran berair didihkan, komposei uap di atas cairan tidak sama dengan komposisi pada cairan UAP akan Kaya dengan senyawa yang lebih flüchtig atau komponen dengan titik didih lebih rendah. Jika uap di atas cairan terkumpul dan dinginkan, uap akan terembunkan dan komposisinya sama dengan komposi senyawa yang terdapat pada uap yaitu dengan senyawa yang mempunyai titik didih lebih rendah. Jika Suhu relative Tetap, Maka Destilat Yang Terkumpul Akan Mengandung Senyawa Murni Dari Salah Satu Kompon Dalam Campuran. Air Adalah zat atau Materi atau unsur yang penting bagi semua bentuk kehidupan yang diketahui sampai saat ini di bumi, tetapi tidak di planet lain. Air menutupi hampir 71 permukaan bumi Terdapat 1,4 triliun kilometer kubik (330 juta mil179) tersedia di bumi Air sebagian besar terdapat di laut (Luft asin) dan pada lapisan-lapisan es (di kutub dan puncak-puncak gunung), akan tetapi juga dapat hadir sebagai awan. Hujan Sungai Muka luft tawar Danau Luft luft Dan lautan es. Air dalam obyek-obyek tersebut bergerak mengikuti suatu siklus Luft. Yaitu: melalui penguapan Hujan Als Aliran Air di Atas Permukaan Tanah (Abfluss Meliputi Mata Luft. Sungai Muara) Menuju laut. Air Bersih Penting Bagi Kehidupan Manusia. Di banyak tempat di dunia terjadi kekurangan persediaan Luft. 1 Destilasi atau penyulingan adalah sutau proses pemurnian zat cair yang didasarkan atas perbedaan titik didih cairan. Pada proses ini cairan berubah menjadi uap Uap ini adalah zat murni Kemudische uap ini didinginkan Pada pendinginan ini uap mengembun menjadi cairan murni yang krankheit destilat. Destilasi dapat digunakan untuk memperoleh pelarut murni dari larutan yang mengandung zat terlarut. Misalnya Luft sungai untuk memperoleh Luft murni. 2 Berdasarkan latar belakang diatas maka muncullah permasalahan sebagai berikut. 1. Bagaimana prinsip dasar proses destilasi secara sederhana 2. Bagaimana cara memurnikan sampel Luft sungai C. Tujuan Percobaan Adapun tujuan dari percobaan ini yaitu. 1. Untuk mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana. 2. Untuk memurnikan sampel air sungai D. Manfaat percobaan Adapun manfaat dari percobaan ini yaitu 1. Mahasiswa dapat mengetahui prinsip dasar proses destilasi secara sederhana. 2. Mahasiswa dapat mengetahui cara memurnikan sampel luft sungai Destilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat Yang Memiliki Titik Didih Lebih Rendah Akan Menguap Lebih Dulu. Metode ini termasuk sebagai Einheit operasi Kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan Masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. 3 Destilasi merupakan suatu perubahan cairan menjadi uap dan uap tersebut didinginkan kembali menjadi cairan. Einheit operasi destilasi merupakan metode yang digunakan untuk memisahkan komponen - komponen yang terdapat dalam suatu larutan atau campuran dan tergantung pada distribusi komponen-komponen tersebut antara fasa uap dan fasa cair Semi-Komponen tersebut terdapat dalam fasa cairan dan uap Fasa uap terbentuk dari fasa cair melalui penguapan (evaporasi) pada titik didihnya. Es ist dir nicht erlaubt, auf Beiträge zu antworten. Es ist dir nicht erlaubt, auf Beiträge zu antworten. Es ist dir nicht erlaubt, Anhänge hochzuladen. Es ist dir nicht erlaubt, auf Beiträge zu antworten. Es ist dir nicht erlaubt, Anhänge hochzuladen. Es ist dir nicht erlaubt, deine Beiträge zu bearbeiten. BB-Code ist an. Smileys sind an. [IMG] Code ist an. HTML-Code ist aus. Suhu cairan yang mendidih merupakan titik didih cairan tersebut pada tekanan atmosfer yang digunakan. 4 Teori dasar destilasi yaitu perpindahan panas ke cairan yang sedang mendidih memegang peranan yang penting pada proses evaporasi dan destilasi atau juga pada proses biologi dan proses kimia lain seperti proses petroleum. Pengendalian temperatur suatu reaksi kimia, evaporasi suatu bahan pangan dan sebagainya. Cairan Yang Sedang Dididihkan Biasanya Ditampung Dalam Bejana Dengan Panas Yang Berasal Dari Pipa Pipa Pemanas Yang Horizontal Atau Vertikal. Pipa dan plat-plat tersebut dipanaskan dengan listrik, dengan cairan panas atau uap panas pada sisi yang lain. 5 Perbedaan sifat campuran suatu fase dengan campuran dua fase dapat dibedakan secara jelas jika suatu cairan menguap, terutama dalam keadaan mendidih. Seetteai contoh adalah cairan murni didalam suatu tempat yang tertutup. Pada suhu tertentu Maulwurf-Maulwurf cairan tersebut memiliki energi tertentu dan bergerak bebas secara tetap dan dengan kecepatan tertentu. Tetapi setiap molekul dalam cairan hanya bergerak pada jarak pendek sebelum dipengaruhi oleh molekul-molekul lain, sehingga arah geraknya diubah. Namun setiap molekul pada lapisan permukaan yang bergerak ke arah atas akan meninggalkan permukaan cairan dan akan menjadi molekul uap. Molekul-Maulwurf-Teufel-Seelenbein-Akzent-Tetap-Bertel-Dalam-Gerakan-Yang-Konstan, Dan Kecepatan-Maulwurf - Maulwurfs-Dipengaruhi-Oleh-Suhu-Pada-Saat-Itu. 6 Ada 6 jenis destilasi yang akan dibahas disini, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasi vakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik. 7 1. Destilasi Sederhana Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika Campuran Dipanaskan Maka Komponen Yang Titik Didihnya Lebih Rendah Akan Menguap Lebih Dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan ke volatilan. Yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran Luft dan alkohol. 8 Gambar 1. Rangkaian alat destilasi sederhana 2. Destilasi Fraksionasi Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair. Dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 176C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari destilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah. Untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah 9 Perbedaan destilasi fraksionasi dan destilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin ke atas, semakin tidak volatil cairannya. 10 Gambar 2. Rangkaian alat destilasi fraksionasi 3. Destilasi Azeotrop Azeotrop Adalah Campuran Dari Dua Atau Lebih Komponen Yang Memiliki Titik Didih Yang Konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil destilasi menjadi tidak maksimal. Komposisi dari azeotrop tetap konstan dalam pemberian atau penambahan tekanan Akan tetapi ketika tekanan gesamt berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Seetai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan dari saling mempengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan. Azeotrop dapat didestilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan Luft. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air Akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan Luft lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult. 11 Gambar 3. Rangkaian alat destilasi azeotrop 4. Destilasi Vakum Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 176C. Metode destilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan luft dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh luft. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi ini. 12 Gambar 4. Rangkaian alat destilasi vakum 5. Destilasi Uap Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 176C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 176C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau Luft mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam luft di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan luft. Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eukalyptus dari eukalyptus, minyak sitrus dari zitrone atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran dipanaskan melalui uap luft yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan UAP Dari Campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu destilat. 13 Gambar 5. Rangkaian alat destilasi uap 6. Destilasi kering Destilasi kering merupakan destilasi yang dilakukan dengan cara memanaskan Material padat untuk mendapatkan fase uap dan cairnya, biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bara. 14 Gambar 6. Rangkaian alat destilasi kering Dalam kehidupan kebutuhan akan Luft bersih adalah suatu hal yang pasti untuk keberlangsungan hidup baik itu manusia, hewan maupun tumbuhan. Bukan hanya dalam kehidupan saja, melainkan kebutuhan akan Luft bersih di butuhkan juga dalam laboratorium. Kebutuhan akan Luft Bersih, Sebut Saja Untuk Membran Suatu Larutan Atau Melarutan Sesuatu Bahan, Maka Kita Membran Manga Luft Yang Bersih Dari Logam Lain Atau Yang Biasa Krankheit Luft Aquarien. Selain di laboratorium, Luft destilasi ini juga di butuh k ein sebagai sumber Luft. Misalnya kita mengolah luft laut untuk dijadikan luft minum Untuk mengolah luft laut menjadi Luft minum digunakan tehnik destilasi. Dalam hal lain destilasi juga digunakan untuk mendapatkan Luft bersih di suatu Negara, contohnya arabischen Saudi, mereka mendestilasi Luft laut untuk mendapatkan Luft bersih. Jadi destilasi adalah suatu proses yang sangat berguna dan tidak hanya untuk mendapatkan luft bersih tapi juga dalam proses pengolahan minyak bumi, produksi minyak wangi dan lain-lain. Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan umat manusia dan ma k hluk hidup lainnya dan fungsinya bagi kehidupan tersebut tidak yang tergantikan dengan oleh senyawa lainnya. Ha m pir semua kegiatan yang dilakukan manusia membutuhkan Luft. 15 Luft yang digunakan manusia adalah Luft permukaan tawar dan Luft tanah murni. Meningkatnya kebutuhan luft dengan bertambahnya jumlah penduduk didunia dan juga sebagai akibat dari peningkatan kebutuhan luft untuk rumah tangga, industri, rekreasi, pertanian dan sebagainya. Air dibagi tiga golongan menurut pertukarannya yatu: Golongan A. Luft yang digunakan sebagai Luft minum tanpak pengolahan terlebih dahulu Golongan B. Luft yang dapat digunakan sebagai Luft baku untuk diolah sebagai Luft minum dan keperluan rumah tangga Golongan C. Luft yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan , Peternakan, pertanian, Industri dan lain-lain. 16 Luft yang dipergunakan untuk minum sebaiknya luft yang tidak berwarna, tidak berbau, jernih dengan suhu dibawa suhu udara sedemikian rupa sehingga minimbulkan rasa aman. Air Minum Yang Baik Adalah Air Yang Tidak Tercemar Secara Berlebihan Oleh Zat-Zat Kimia Tertentu Oleh Zat-Zat Atau Mineral Mineral Yang Berbahaya Bagi Kesehatan, Diharapkan Pula Zat-Zat Atah Bahan Kimia Yang Terdapat Didalam Luft Minum, Sebaiknya Zat Ataupun Bahan Kimia Dan Mineral yang dibutuhkan oleh tubuh hendaknya harus terdapat dalam kadar yang wajar dalam sumber Luft tersebut. 17 Luft yang keruh kurang dapat menjadi biomasse cukup produktif, walaupun perairan itu mempunyai zat-zat makanan yang cukup. Kekeruhan mengurangi intensitas cahaya matahari masuk ke dalam luft Kekeruhan dapat disebabkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang bervariasi dari ukuran koloida sampai dispersi kasar, Tergantung dari derajat tubelensinya. Pengukuran kekeruhan membantu menentukan jumlah bahan kimia yang dibutuhkan dalam pengolahan luft. 18 Untuk mengetahui pencemaran Luft sungai digunakan kombinasi Parameter fisika, Kimia dan biologi. Tetapi sering digunakan hanya Parameter fisika seperti temperatur, warna, bau, rasa dan kekeruhan Luft, ataupun Parameter Kimia seperti: partikel terlarut, kebutuhan oksigen biokimia (BOD), partikel tersuspensi (SS), amonia (NH 3). Bahan-Bahan Polutan Bagi Pencemaran Luft Dalam Bentuk Pencemaran Fisika, Kimia Dan Biologi Dibagi Menjadi 8 Kelompok yaitu: 1. Agen Penyebab Penyakit (Bakteri, Virus, Protosoa, Parasit). 2. Limbah penghabis oksida (limbah rumah tangga, kotoran hewan dan manusia, bahan organik dan sebagainya). 3. Bahan Kimia Yang Larut Dalam Luft (Asam, Garam, Logam Beracun dan Senyawa Lainnya). 4. Pupuk anorganik (garam nitra dan fosfat yang terlarut). 5. Bahan Kimia Organik (Minyak, Bensi, Plastik, Pestisida). 6. Bahan sedimen atau suspensi (parikel tanah, pasir dan bahan anorganik lainnya yag melayang dalam Luft). 7. Bahan-Bahan Radioaktif. Polutan biologis berasal dari kotoran manusia yang mengandung bakteri, virus, protozoa atau parasit lainnya yang mencemari sungai, sumur atau mata luft. 19 Pada percobaan ini sampel yang akan dimurnikan yaitu luft sungai, dalam percobaan ini digunakan alat destilasi sederhana. Destilasi sederhana merupakan salah satu metode yang digunakan untuk pemurnian dan pemisahan suatu larutan yang berdasarkan pada perbedaan titik didih yang relatif jauh. Langkah pertama yang dilakukan yaitu memasukkan sampel luft sungai sebanyak 300 mL kedalam labu destilasi kemudian memasukkan beberapa butir batu didih, batu didih berfungsi untuk mengurangi letupan pada saat pemanasan. Pada percobaan ini jarak antara labu destilasi dengan pemanas yaitu 3 cm, ini berpengaruh pada proses pemanasan, semakin dekat jarak antara labu dengan pemanas maka akan semakin cepat pula luft yang ada dalam labu mendidih. Selanjutnya menjalankan aerator dan pemanas serta menjalankan timer (stoppuhr) untuk mengetahui waktu yang digunakan luft untuk mendidih serta waktu yang digunakan untuk memperoleh destilat. Luft mendidih pada menit ke 21,32 dengan suhu uap 83 o C. Pada selang waktu 30 menit diperoleh suhu konstan 94 o C, ini dipengaruhi oleh jarak antara labu dengan pemanas. Volumen destilat diperoleh pada selang waktu 82 menit dengan Volumen destilat sebesar 50 mL. Waktu yang digunakan untuk memperoleh Volumen destilat agak lama, ini disebabkan karena sampel yang digunakan mengandung banyak pengotor dan juga dipengaruhi oleh jarak antara labu dengan pemanas. Adapun kesimpulan dari percobaan ini yaitu hasil destilat dari Luft sungai sebanyak 300 mL adalah 50 mL pada suhu 82 menit. Adapun saran yang dapat saya sampaikan pada percobaan ini yaitu sebaiknya pada percobaan berikutnya menggunakan sampel yang mengandung alkohol. Alimah, Nur. Kimia Lingkungan (Makassar: SMAK, 2006). Anonim, Destilasi. Adityabeyubay359.blogspot200908destilasi. html 08 Oktober 2009. (6 Mei 2011). Anonin, Jenis-Jenis Destilasi, ndarucs. blogspot201002distilasi. html. (6 Mei 2011). Irawan, Bambang, Peningkatan Mutu Minyak Nilam dengan Ekstraksi dan Destilasi Pada Berbagai Komposisi Pelarut, 19 Juli 2010, repository. usu. ac. idbitstream1234567891844106000441.pdf. (22. April 2011). Muhsin, Yulianto. Destilasi 21 Oktober 2010, www-chem-is-try: orgsectbelajarampextdestilation07-03. (21. April 2011). Yazid, Estien. Kimia Fisika Untuk Paramedis. (Yogyakarta: Andi 2005). Chadijah, Sitti, Wa ode Rustiah dan Anna Handayani Penuntun Praktikum Kimia Analitik. (Makassar: UIN Alauddin Makassar, 2011).A. Latar Belakang Distilasi pertama kali ditemukan oleh kimiawan Yunani sekitar abad pertama masehi yang akhirnya perkembangannya dipicu terutama oleh tingginya permintaan akan spritus. Hypathia dari Alexandria dipercaya telah menemukan rangkaian alat untuk distilasi dan Zosimus dari Alexandria-lah Yang telah berhasil menggambarkan secara akurat tentang proses distilasi pada sekitar abad ke-4. Bentuk modern distilasi pertama kali ditemukan oleh ahli-ahli kimia Islam pada masa kekhalifahan Abbasiah, terutama oleh Al-Razi pada pemisahan alkohol menjadi senyawa yang relatif murni melalui alat alembik, bahkan desain ini menjadi semacam inspirasi yang memungkinkan rancangan distilasi skala mikro, Der Hickman Stillkopf Dapat terwujud Tulisan oleh Jabir Ibnu Hayyan (721-815) yang lebih dikenal dengan Ibnu Jabir menyebutkan tentang uap anggur yang dapat terbakar, ia juga telah menemukan banyak peralatan dan proses kimia yang bahkan masih banyak dipakai sampai saat kini. Kemudian teknik penyulingan diuraikan dengan jelas oleh Al-Kindi (801-873). Distilasi atau penyulingan adalah suatu metode pemisahan bahan kimia berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap (volatilitas) bahan. Dalam penyulingan, campuran zat dididihkan sehingga menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat Yang Memiliki Titik Didih Lebih Rendah Akan Menguap Lebih Dulu. Jadi ada perbedaan komposisi antara fase cair dan fase uap, dan hal ini merupakan syarat utama supaya pemisahan dengan distilasi dapat dilakukan. Kalau komposisi fase uap sama dengan komposisi fase cair, maka pemisahan dengan jalan distilasi tidak dapat dilakukan Metode ini merupakan termasuk Einheit operasi Kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya. Modell ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton. Ini Adalah Gambaran d i Stilasi Yang Sangat Sederhana Ditemukan. Namun konsep dasar destilasi seperti yang tersebut di atas hampir sama terhadap berbagai jenis teknik jenis lainnya. B. Tujuan Praktikum Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut. 1. Dapat merangkai alat untuk destilasi sederhana dan memahami prinsip kerja dari destilasi sederhana 2. Dapat menggunakan alat untuk pemisahan atau pemurnian suatu zat dengan cara destilasi sederhana C. Prinsip Percobaan Prinsip percobaan dalam praktikum ini adalah didasarkan pada perbedaan titik didih dimana analit yang memiliki titik Didih Yang Rendah Akan Menguap Lebih Awal. Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah didasarkan atas perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi. Terdapat beberapa teknik pemisahan dengan menggunakan destilasi, salah satunya adalah destilasi sederhana. Setzen Sie alat destilasi sederhana (Gambar 1) adalah terdiri atas labu alas bulat, kondensor (pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya sebagai penunjang adalah statif dan klem, adapter (penghubung), selang yang dihubungkan pada kondensor tempat luft masuk dan luft keluar, batu didih. Gambar 1. Rangkaian Alat Destilasi Kran Luft Pipa penghubung Erlenmeyer Termometer Statif dan Klem Labu alas bulat Tempat Luft Keluar dari kondensor Tempat Luft masuk pada kondensor Pemanas Kondensor Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan pendingin luft dimana luft yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka luftdalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat Kondensor tersebut Oleh karena itu pendingin atau kondensor luft masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan luft maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair. Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destuilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adresse) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat. Penggunaan Batu Didih Pada Proses Destilasi Dimaksudkan Untuk Mempercepat Proses Pendidihan Sampel Dengan Menahan Tekanan Atau Menekan Gelembung Panas Pada Sampel Serta Menyebarkan Panas Yang Ada Ke Seluruh Bagian Sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang (Rusli, 2013). Selanjutnya merangkai alat destilasi merupakan salah satu hal yang penting karena dengan pemahaman dan keterampilan yang baik dan benar maka dapat mencegah terjadinya kerusakan alat. Adapun tahapan merangkai alat destilasi sederhana adalah menyiapkan statif dan klem serta pemanas, kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang kondensor, setelah itu memasang adapter (jika menggunakan adapter untuk destilasi senyawa yang mudah menguap), dan memasang labu penampung (Erlenmeyer), serta yang Terakhir Adalah Memasang Thermometer. Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan proses detilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu destilasi. Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didh yang lebih rendah akan menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di Labu destilat atau labu Erlenmeyer. Pada proses destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi telah berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu uap senyawa yang diamati. Pada proses destilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya pemanasan yang berlebihan (überhitzung) serta kesalahan dalam penempatan pengukur suhu (thermometer) tidak pada posisi yang benar (Syaputryi, 2012). Teori dasar destilasi yaitu perpindahan panas ke cairan yang sedang mendidih memegang peranan yang penting pada proses evaporasi dan destilasi atau juga pada proses biologi dan proses kimia lain seperti proses petroleum. Pengendalian temperatur suatu reaksi kimia, evaporasi suatu bahan pangan dan sebagainya. Cairan Yang Sedang Dididihkan Biasanya Ditampung Dalam Bejana Dengan Panas Yang Berasal Dari Pipa Pipa Pemanas Yang Horizontal Atau Vertikal. Pipa dan plat-plat tersebut dipanaskan dengan listrik, dengan cairan panas atau uap panas pada sisi yang lain. Perbedaan sifat campuran suatu fase dengan campuran dua fase dapat dibedakan secara jelas jika suatu cairan menguap, terutama dalam keadaan mendidih. Seetteai contoh adalah cairan murni didalam suatu tempat yang tertutup. Pada suhu tertentu Maulwurf-Maulwurf cairan tersebut memiliki energi tertentu dan bergerak bebas secara tetap dan dengan kecepatan tertentu. Tetapi setiap molekul dalam cairan hanya bergerak pada jarak pendek sebelum dipengaruhi oleh molekul-molekul lain, sehingga arah geraknya diubah. Namun setiap molekul pada lapisan permukaan yang bergerak ke arah atas akan meninggalkan permukaan cairan dan akan menjadi molekul uap. Molekul-Maulwurf-Teufel-Seelenbein-Akzent-Tetap-Bertel-Dalam-Gerakan-Yang-Konstan, Dan Kecepatan-Maulwurf - Maulwurfs-Dipengaruhi-Oleh-Suhu-Pada-Saat-Itu. Ada 6 jenis destilasi yang akan dibahas disini, yaitu destilasi sederhana, destilasi fraksionasi, destilasi uap, destilasi vakum, destilasi kering dan destilasi azeotropik. 1. Destilasi Sederhana Pada destilasi sederhana, dasar pemisahannya adalah perbedaan titik didih yang jauh atau dengan salah satu komponen bersifat volatil. Jika Campuran Dipanaskan Maka Komponen Yang Titik Didihnya Lebih Rendah Akan Menguap Lebih Dulu. Selain perbedaan titik didih, juga perbedaan ke volatilan. Yaitu kecenderungan sebuah substansi untuk menjadi gas. Destilasi ini dilakukan pada tekanan atmosfer Aplikasi destilasi sederhana digunakan untuk memisahkan campuran Luft dan alkohol. 2. Destilasi Fraksionasi Fungsi destilasi fraksionasi adalah memisahkan komponen-komponen cair Dua atau lebih, dari suatu larutan berdasarkan perbedaan titik didihnya. Destilasi ini juga dapat digunakan untuk campuran dengan perbedaan titik didih kurang dari 20 176C dan bekerja pada tekanan atmosfer atau dengan tekanan rendah. Aplikasi dari destilasi jenis ini digunakan pada industri minyak mentah. Untuk memisahkan komponen-komponen dalam minyak mentah Perbedaan destilasi fraksionasi dan destilasi sederhana adalah adanya kolom fraksionasi. Di kolom ini terjadi pemanasan secara bertahap dengan suhu yang berbeda-beda pada setiap platnya. Pemanasan yang berbeda-beda ini bertujuan untuk pemurnian destilat yang lebih dari plat-plat di bawahnya. Semakin Ke Atas, Semakin Tidak Volatil Cairannya 3. Destilasi Azeotrop Azeotrop Adalah Campuran Dari Dua Atau Lebih Komponen Yang Memiliki Titik Didih Yang Konstan. Azeotrop dapat menjadi gangguan yang menyebabkan hasil destilasi menjadi tidak maksimal. Komposisi dari azeotrop tetap konstan dalam pemberian atau penambahan tekanan Akan tetapi ketika tekanan gesamt berubah, kedua titik didih dan komposisi dari azeotrop berubah. Seetai akibatnya, azeotrop bukanlah komponen tetap, yang komposisinya harus selalu konstan dalam interval suhu dan tekanan, tetapi lebih ke campuran yang dihasilkan dari saling mempengaruhi dalam kekuatan intramolekuler dalam larutan. Azeotrop dapat didestilasi dengan menggunakan tambahan pelarut tertentu, misalnya penambahan benzena atau toluena untuk memisahkan Luft. Air dan pelarut akan ditangkap oleh penangkap Dean-Stark. Air Akan tetap tinggal di dasar penangkap dan pelarut akan kembali ke campuran dan memisahkan Luft lagi. Campuran azeotrop merupakan penyimpangan dari hukum Raoult. 4. Destilasi Vakum Destilasi vakum biasanya digunakan jika senyawa yang ingin didestilasi tidak stabil, dengan pengertian dapat terdekomposisi sebelum atau mendekati titik didihnya atau campuran yang memiliki titik didih di atas 150 176C. Metode destilasi ini tidak dapat digunakan pada pelarut dengan titik didih yang rendah jika kondensornya menggunakan luft dingin, karena komponen yang menguap tidak dapat dikondensasi oleh luft. Untuk mengurangi tekanan digunakan pompa vakum atau aspirator Aspirator berfungsi sebagai penurun tekanan pada sistem destilasi ini. 5. Destilasi Uap Destilasi uap digunakan pada campuran senyawa-senyawa yang memiliki titik didih mencapai 200 176C atau lebih. Distilasi uap dapat menguapkan senyawa-senyawa ini dengan suhu mendekati 100 176C dalam tekanan atmosfer dengan menggunakan uap atau Luft mendidih. Sifat yang fundamental dari distilasi uap adalah dapat mendestilasi campuran senyawa di bawah titik didih dari masing-masing senyawa campurannya. Selain itu destilasi uap dapat digunakan untuk campuran yang tidak larut dalam luft di semua temperatur, tapi dapat didestilasi dengan luft. Aplikasi dari destilasi uap adalah untuk mengekstrak beberapa produk alam seperti minyak eukalyptus dari eukalyptus, minyak sitrus dari zitrone atau jeruk, dan untuk ekstraksi minyak parfum dari tumbuhan. Campuran dipanaskan melalui uap luft yang dialirkan ke dalam campuran dan mungkin ditambah juga dengan pemanasan UAP Dari Campuran akan naik ke atas menuju ke kondensor dan akhirnya masuk ke labu destilat. 6. Destilasi kering Destilasi kering merupakan destilasi yang dilakukan dengan cara memanaskan material padat untuk mendapatkan fase uap dan cairnya, biasanya digunakan untuk mengambil cairan bahan bakar dari kayu atau batu bara (Fhya, 2011). Prinsip destilasi adalah penguapan cairan dan pengembunan kembali uap tersebut pada suhu titik didih. Titik didih suatu cairan adalah suhu dimana tekanan uapnya sama dengan tekanan atmosfer Cairan yang diembunkan kembali disebut destilat Tujuan destilasi adalah pemurnian zat cair pada titik didihnya, dan memisahkan cairan tersebut dari zat padat yang terlarut atau dari zat cair lainnya yang mempunyai perbedaan titik didih cairan murni. Pada Destilasi Biasa, Tekanan uap di atas cairan adalah tekanan atmosfer (titik didih normal). Untuk senyawa murni, suhu yang tercatat pada termometer yang ditempatkan pada tempat terjadinya proses destilasi adalah sama dengan titik didih destilat. Untuk memisahkan alkohol dari campuran dan meningkatkan kadar alkohol, bier perlu didistilasi. Maksud dan proses distilasi adalah untuk memisahkan etanol dari campuran etanol luft. Untuk larutan yang terdiri dari komponen-komponen yang berbeda nyata suhu didihnya, distilasi merupakan cara yang paling mudah dioperasikan dan juga merupakan cara pemisahan yang secara thermische adalah efisien. Pada tekanan atmosfir, Luft mendidih pada 100 oC dan etanol mendidih pada sekitar 77 oC. Perbedaan dalam titik didih inilah yang memungkinkan pemisahan campuran etanol luft. Prinsip: Jika Larutan Campuran Etanol Luft Dipanaskan, Maka Akan Lebih Banyak Maulwurf Etanol Menguap Dari Pada Luft. Jika uap-uap ini didinginkan (dikondensasi), maka konsentrasi etanol dalam cairan yang dikondensasikan itu akan lebih tinggi dari pada dalam larutan aslinya. Jika kondensat ini dipanaskan lagi dan kemudian dikondensasikan, maka konsentrasi etanol akan lebih tinggi lagi. Proses ini bisa diulangi terus, sampai sebagian besar dari etanol dikonsentrasikan dalam suatu fasa. Namun hal ini ada batasnya Pada Larutan 96 Etanol, Didapatkan Suatu Campuran Dengan Titik Didih Yang Sama (Azeotrop). Pada keadaan ini, jika larutan 96 alkohol ini dipanaskan, maka rasio molekul luft dan etanol dalam kondensat akan teap konstan sama. Jika dengan cara distilasi ini, alkohol tidak bias lebih pekat dari 96 Pemisahan dan pemurnian senyawa organik dari suatu campuran senyawa dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan karakter Probe. Destilasi sederhana, pemisahan ini dilakukan bedasarkan perbedan titik didih yang besar atau untuk memisahkan zat cair dari campurannya yang yang berwujud padat. Destilasi bertingkat, pemisahan ini dilakukan berdasarkan perbedaan titik didih yang berdekatan. Destilasi uap, dilakukan untuk memisahkan suatu zat yang sukar bercampur dengan air dan memiliki tekanan uapnyang relativer tunggi atau memiliki Herr yang tinggi (Auliani, 2011).Destilasi adalah teknik untuk memisahkan larutan ke dalam masing-masing komponennya. Prinsip destilasi adalah didasarkan atas perbedaan titik didih komponen zatnya. Destilasi dapat digunakan untuk memurnikan senyawa-senyawa yang mempunyai titik didih berbeda sehingga dapat dihasilkan senyawa yang memiliki kemurnian yang tinggi. Set Alat Destilasi Terdapat beberapa teknik pemisahan dengan menggunakan destilasi, salah satunya adalah destilasi sederhana. Set alat destilasi sederhana (Gambar 1) adalah terdiri atas labu alas bulat, kondensor (pendingin), termometer, erlenmeyer, pemanas. Peralatan lainnya sebagai penunjang adalah statif dan klem, adaptor (penghubung), selang yang dihubungkan pada kondensor tempat air masuk dan air keluar, batu didih. Gambar 1. Rangkaian Alat Destilasi Kran air Pipa penghubung Erlenmeyer Termometer Statif dan Klem Labu alas bulat Tempat air keluar dari kondensor Tempat air masuk pada kondensor Pemanas Kondensor Adapun fungsi masing-masing alat yaitu labu alas bulat sebagai wadah untuk penyimpanan sampel yang akan didestilasi. Kondensor atau pendingin yang berguna untuk mendinginkan uap destilat yang melewati kondensor sehingga menjadi cair. Kondensor atau pendingin yang digunakan menggunakan pendingin air dimana air yang masuk berasal dari bawah dan keluar di atas, karena jika airnya berasal (masuk) dari atas maka air dalam pendingin atau kondensor tidak akan memenuhi isi pendingin sehingga tidak dapat digunakan untuk mendinginkan uap yang mengalir lewat kondensor tersebut. Oleh karena itu pendingin atau kondensor air masuknya harus dari bawah sehingga pendingin atau kondensor akan terisi dengan air maka dapat digunakan untuk mendinginkan komponen zat yang melewati kondensor tersebut dari berwujud uap menjadi berwujud cair. Termometer digunakan untuk mengamati suhu dalam proses destilasi sehingga suhu dapat dikontrol sesuai dengan suhu yang diinginkan untuk memperoleh destilat murni. Erlenmeyer sebagai wadah untuk menampung destilat yang diperoleh dari proses destilasi. Pipa penghubung (adaptor) untuk menghubungkan antara kondensor dan wadah penampung destilat (Erlenmeyer) sehingga cairan destilat yang mudah menguap akan tertampung dalam erlenmeyer dan tidak akan menguap keluar selama proses destilasi berlangsung. Pemanas berguna untuk memanaskan sampel yang terdapat pada labu alas bulat. Penggunaan batu didih pada proses destilasi dimaksudkan untuk mempercepat proses pendidihan sampel dengan menahan tekanan atau menekan gelembung panas pada sampel serta menyebarkan panas yang ada ke seluruh bagian sampel. Sedangkan statif dan klem berguna untuk menyangga bagian-bagian dari peralatan destilasi sederhana sehingga tidak jatuh atau goyang. Merangkai Alat Destilasi Selanjutnya merangkai alat destilasi merupakan salah satu hal yang penting karena dengan pemahaman dan keterampilan yang baik dan benar maka dapat mencegah terjadinya kerusakan alat. Adapun tahapan merangkai alat destilasi sederhana adalah menyiapkan statif dan klem serta pemanas, kemudian memasang labu alas bulat, selanjutnya memasang kondensor, setelah itu memasang adaptor (jika menggunakan adaptor untuk destilasi senyawa yang mudah menguap), dan memasang labu penampung (Erlenmeyer), serta yang terakhir adalah memasang thermometer. Proses Destilasi Sederhana Setelah semua alat telah terpasang dengan baik, maka dapat dilakukan proses detilasi. Sebagaimana prinsip dasar dari destilasi adalah memisahkan zat berdasarkan perbedaan titik didihnya, maka komponen zat yang memiliki titik didih yang rendah akan lebih dulu menguap sedangkan yang lebih tinggi titik didihnya akan tetap tertampung pada labu destilasi. Proses penguapan komponen zat ini dilakukan dengan pemanasan pada labu destilasi sehingga komponen zat yang memiliki titik didih yang lebih rendah akan menguap dan uap tersebut melewati kondensor atau pendingin yang mendinginkan komponen zat tersebut sehingga akan terkondensasi atau berubah dari berwujud uap menjadi berwujud cair sehingga dapat ditampung di labu destilat atau labu Erlenmeyer. Pada proses destilasi ini, destilat ditampung pada suhu tetap (konstan). Hal ini dilakukan karena diharapkan akan diperoleh destilat yang murni pada kondisi suhu tersebut. Setelah sampel pada labu alas bulat berkurang, suhu akan naik karena jumlah sampel yang didestilasi telah berkurang. Pada kondisi naiknya suhu ini, proses destilasi sudah dapat dihentikan sehingga yang diperoleh adalah destilat murni. Pada destilasi, untuk memperoleh ketelitian yang tinggi penempatan ujung termometer harus sangat diperhatikan, yaitu ujung termometer harus tepat berada di persimpangan yang menuju ke pendingin agar suhu yang teramati adalah benar-benar suhu uap senyawa yang diamati. Pada proses destilasi, penyimpangan pengukuran dapat terjadi jika adanya pemanasan yang berlebihan (superheating) serta kesalahan dalam penempatan pengukur suhu (thermometer) tidak pada posisi yang benar. June 5th, 2013 at 9:57 AM Titik didih etanol sekitar 78 derajat selsius, sehingga destilasi dilakukan pada suhu ini untuk memisahkan etanol dari air. Jadi sebaiknya destilasinya dilakukan dua atau tiga kali pada suhu tersebut. Namun, tidak dapat diperoleh etanol murni dengan teknik destilasi, maksimal yang diperoleh adalah etanol 95. Untuk meningkatkan kadar etanolnya biasanya ditambahkan CaO untuk menghilangkan air pada etanol 95 tersebut. Alat sederhana yang bisa mengetahui kadar etanol adalah alkoholmeter, namun alat ini keakuratannya kurang, tapi saya kira alat ini cukup untuk skala sederhana. mau nanya, pada distilasi akan terjadi kesetimbangan uap-cair, dimana temperatur fasa uap seharusnya sama dengan temperatur fasa cair, namun pada percobaan distilasi sederhana, bagaimana temperatur bottom dan uapnya apakah temperatur uap akan sama dengan temperatur bottom, ataukah lebih kecil mengapa demikian March 24th, 2015 at 3:01 PM Destilasi adalah salah satu metode pemisahan dengan prinsip perbedaan titik didih antara dua zat cair yang mau dipisahkan. Rotary evaporator adalah alat yang digunakan juga untuk memisahkan dua zat cair dengan menurunkan tekanan sehingga proses pemisahannya berada pada suhu yang lebih rendah dari suhu didih zat cair tersebut. Biasanya dilakukan untuk zat-zat yang diharapkan tidak mudah rusak oleh pengaruh suhu yang tinggi, sehingga dengan menggunakan rotary evaporator akan diperoleh zat murni yang dipisahkan pada suhu yang lebih rendah dari suhu didihnya. Untuk mengganti alat destilasi dengan rotary evaporator pada destilasi bioetanol, secara teoritis sih semestinya bisa digunakan rotary evaporator untuk memisahkan bioetanol, namun dari segi ekonomis menjadi kurang baik, karena akan memberikan cost atau harga yang lebih mahal dari semestinya jika kita menggunakan alat destilasi biasa. Terima kasih. May 23rd, 2015 at 8:54 PM Selamat malam Pak. saya memiliki beberapa pertanyaan: 1. jika yg di destilasi adalah n-heksan dan etil asetat, apa yang dipisahkan sementara etanol di destilasi untuk menghilangkan airnya 2. bagaimana kita bisa mengetahui suhu dalam labu destilasi adalah suhu penguapan cairan yg dituju apakah dimasukkan termometer ke dalam alatnya dan dibiarkan selama proses destilasi berlangsung apakah aman bila termometer dimasukkan ke dalam, sementara tekanannya besar. 3. apakah perlu membuang cairan awal yg berada di labu penampung pertama kali bila perlu, berapa mL 4. jika ekstrak ingin dijadikan suatu sediaan, maka perlu dipisahkan ekstrak dari pelarutnya (ekstrak yg diperoleh n-heksan, dan etil), cara pemisahan yg terbaik apa Pak Terima Kasih May 27th, 2015 at 11:20 AM 1. Cari data titik didih keduanya (n-heksan dan etil asetat). 2. Termometer harus ada dalam sistem tersebut karena digunakan untuk mengukur suhu. 3. Tidak perlu membuang cairan hasil destilasi awal. 4. Bisa dengan destilasi hanya biasanya banyak yang melakukan dengan rotary evaporator karena menghindari kerusakan ekstrak pada suhu yang tinggi. Terima kasih 1. titik didih etanol 78 derajat celcius, namun etanol dapat menguap sebelum suhu tersebut, artinya etanol yang menguap pada suhu sebelum 78 derajat celcius itu dapat ditampung juga. 2. batu didih digunakan untuk mempercepat proses pendidihan, kalau tidak digunakan juga tidak masalah, apalagi untuk proses destilasi zat yang titik didihnya rendah. terima kasih Air dan Etanol bisa berpisah secara molekular pada saat proses destilasi karena memang air dan etanol pada tidak berikatan secara kovalen ataupun ionik, jadi dapat dengan mudah dipisahkan. Akan tetapi dipisahkan melalui proses destilasi karena air dan etanol memiliki ikatan hidrogen antar molekulnya, karena untuk memutuskan ikatan hidrogen tersebut dibutuhkan energi. Energi yang dibutuhkan itu diperoleh dari panas pada saat proses destilasi tersebut. Pak saya mau tanya 1. Pengaruh apa yang dihasilkan oleh air dingin dan air biasa yang mengalir ke kondensor pada destilasi. Lebih bagus air dingin atau air biasa untuk destilasi. Tlng diberkan penguat daru buku 2. Pengaruh pengaliran air pada destilasi dari yang berlawanan arah dan yang searah 3. Mengapa pada klorofom saat dimasukan kedalam labu destilasi yang dicampurkan dengan aquades terjadi gelembung2 yg pergi keatas dan kebawah. Tlong dijawab pak. Trma ksh

No comments:

Post a Comment